Halaman

Selasa, 26 November 2013

perbandingan kurikulum MI dan SDIT

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional (UU no. 20 Tahun 2003).
Untuk saat ini sekolah menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Hal ini membuat adanya sedikit perbedaan pada tiap satuan pendidikan, namun masih tetap dalam rambu-rambu yang telah ditetapkan Depdiknas.hal inilah yang menjadi latar belakang pembuatan makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kurikulum di MI?
2. Bagaimana kurikulum di SDIT?
3. Bagaimana perbandingan kurikulum di MI dan SDIT?










BAB II
PEMBAHASAN

A. Kurikulum di MI
Pada dasarnya kurikulum di MI sama dengan kurikulum di sekolah dasar, hanya saja pada MI terdapat porsi lebih banyak mengenai pendidikan agama islam. Selain mengajarkan mata pelajaran sebagaimana sekolah dasar, juga ditambah dengan pelajaran-pelajaran seperti Alquran dan Hadis, Akidah dan  Akhlak, fiqih, sejarah kebudayaan islam dan bahasa arab.
Sebagai gambaran berikut ini disajikan tabel struktur program madrasah ibtidaiyah.
STRUKTUR KURIKULUM
MADRASAH IBTIDAIYAH


KOMPONEN

KELAS dan ALOKASI WAKTU
I
II
III
IV
V
VI
A. Mata Pelajaran






1. Pendidikan Agama Islam (PAI)






a. Al-Qur’an Hadis
1
1
1
1
1
2
b. Akidah Akhlak
2
2
2
1
1
2
c. Fiqih
2
2
2
2
2
2
d. Sejarah Kebudayaan Islam
-
-
2
2
2
2
2. Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
2
2
2
2
3. Bahasa Indonesia
5
5
5
5
5
8
4. Bahasa Arab
1
1
1
2
2
2
5. Matenatika
5
5
5
5
5
8
6. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
2
2
2
3
4
5
7. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
2
2
2
3
3
4
8. Seni Budaya dan Ketrampilan
3
3
3
3
3
3
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga,dan   Kesehatan
3
3
3
3
3
3
B. Muatan Lokal






1. Bahasa Inggris
1
1
1
1
1
1
2. Bahasa Daerah/Jawa
1
1
1
1
1
1
3.Aswaja/ke-Nu-an
-
-
-
1
1
1
4. Komputer
-
-
-
-
-
-
5. Pengembangan Diri
2
2
4
4
4
2
6. Al Qur’an Metode Qiraati
8
8
8
8
8
-
Jumlah
40
40
46
46
46
46


B. Kurikulum di SDIT
Sebagai lembaga formal yang bernaung di bawah Depdiknas, kurikulum yang digunakan oleh SDIT adalah kurikulum nasional yang ditetapkan Depdiknas yang berlaku saat ini yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Berdasarkan rambu-rambu yang ditetapkan Depdiknas tersebut kemudian dijabarkan ke dalam program-program pembelajaran yang disesuaikan dengan visi dan misi sekolah.
Sebagai sekolah yang berbasis islam maka kurikulum aagama menadi bagian yang terpenting dari proses pembelajaran dan menjadi program unggulan, disusun secara terpisah dengan mengacu dan meramu beberapa model kurikulum agama baik dari Depdiknas, Depag dan pesantren modern yang ada di indonesia.
Sebagai gambaran berikut disajikan tabel struktur program SDIT.
STRUKTURKURIKULUM
SDIT

KOMPONEN
KELAS dan ALOKASI WAKTU
I
II
III
IV
V
VI
A. Mata Pelajaran






1. Pendidikan Agama Islam
-
-
-
-
-
3
2. Pendidikan Kewarganegaraan
1
1
2
2
2
2
3. Bahasas Indonesia
5
5
5
5
5
6
4. Matematika
7
7
7
7
6
6
5.Ilmu Pengetahuan Alam
2
2
4
4
5
6
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
2
2
3
3
3
3
7. Senu Budaya dan Sosial
2
2
2
2
2
2
8. Penjaskes
2
2
2
2
2
2
9. Bahasa Daerah
-
-
-
-
-
2
B. Muatan Lokal






1. Akidah Akhlak
1
2
2
2
2
-
2. Qur’an Hadis
-
2
2
2
2
-
3. Fiqih
1
1
2
2
2
-
4. Tarekh
1
1
2
2
2
-
5. Bahasa Arab
2
2
2
2
2
3
6. Bahasa Inggris
2
3
3
3
3
3
7. Tahfidz
2
2
3
3
3
3
8. Tahsin (Tajwid)
4
4
4
4
4
4
9. Komputer
1
1
2
2
2
2
Jumlah
35
39
47
47
47
47

C. Perbandingan Kurikulum di MI dan SDIT
Dari uraian di atas kita dapat mengetahui kurikulum di MI dan SDIT dengan beberapa perbedaan sebagai berikut:
1. Pada kurikulum di MI Qur’an hadis, Akidah akhlak, dan fiqih masuk ke dalam komponen mata pelajaran. Sedangkan pada kurikulum SDIT masuk ke dalam komponen muatan lokal.
2. Pada kurikulum di MI terdapat muatan lokal aswaja/ kemuhammadiyahan sedangkan di kurikulum SDIT tidak ada.
3. Pada kurikulum MI terdapat mata pelajaran SKI sedangkan pada SDIT tidak ada.
4. Pada kurikulum SDIT terdapat muatan lokal Tarekh, Tahfidz, dan Tahsin. Sedangkan di MI tidak ada.
5. pada kurikulum SDIT muatan lokal komputer diajarkan, sedangkan di MI tidak.
6.Perbedaan jumlah jam pelajaran pada masing-masing mata pelajaran dan jumlah jam pelajaran pada masing-masing kelas.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pada dasarnya kurikulum di MI dan SDIT hampir sama yaitu menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Hanya saja terdapat beberapa perbedaan yang berasal dari pengembangan KTSP di masing-masing tingkat ssatuan pendidikan.


12 komentar:

  1. Pendidikan agama islam sangat penting, dan harus diajarkan mulai usia dini

    BalasHapus
  2. pendidikan islami yang bagus saya sangat mendukung,, tetapi ada masalah biaya yang relatif mahal yang tak terjangkau khalayak,,hanya orang berduit saja yang bisa belajar di sana....jujurlah

    BalasHapus
  3. Ya benar, biaya relatif tinggi, pdhl mkn sngat bnyak para orng tua ingin anaknya bersekolh di MI atw SIT,krn pendidikan agama baik bagi anak,apalgi untk usia dini,pndidikan agama bkn hnya sekedr beljr agama, tp jg dpt mmbetuk krakter anak mnjdi lbh berakhlak mulia, smga ad solusi dr pemerintah, tp MI ad yg negeri, apkah SIT ad yg negeri sy blm tau

    BalasHapus
  4. Ya benar, biaya relatif tinggi, pdhl mkn sngat bnyak para orng tua ingin anaknya bersekolh di MI atw SIT,krn pendidikan agama baik bagi anak,apalgi untk usia dini,pndidikan agama bkn hnya sekedr beljr agama, tp jg dpt mmbetuk krakter anak mnjdi lbh berakhlak mulia, smga ad solusi dr pemerintah, tp MI ad yg negeri, apkah SIT ad yg negeri sy blm tau

    BalasHapus
  5. saya lebih memilih sekolah SIT karena menurut saya porsi pendidikan umumnya berimbang dengan pendidikan agama. Pendidikan akhlak dan moral juga lebih banyak diajarkan dari rumah.

    BalasHapus
  6. MI itu mengajari ilmu umum 100% ilmu agama 100%

    BalasHapus
  7. beda nama
    tp tujuan sama...
    ingin yg terbaik bagi anak2....

    tp yg pasti biaya agak mahal banyak��������

    BalasHapus
  8. Sekolah itu sebatas 'membantu' yang utama itu sekolah 'keluarga',,sekolah dimana pun tetap semangat,qta jadikan generasi berikutnya generasi yang lebih baik,amiinn,,

    BalasHapus
  9. aswaja atau ke Nu an itu untuk apa ya di MI diajarkannya?

    BalasHapus
  10. semua sekolah baik,tapi keluarga jg harus ikut bantu untuk anaknya mempunyai akhlak yg baik pula,menjadi generasi pintar,dan akhlak yang terpuji ,

    BalasHapus
  11. Komentarnya banyak tentang biaya sekolah ya yang dominan mahal. Alhamdulillah di kota ambon ada sekolah MIT bilingual pula namun biaya masuk dan infaq bulanan nya murah. Kualitasnya gak kalah bagusnya. Meskipun bangunanan sekolahnya masih apaadanya, Namun sekolah ini masih terbilang masih baru 3 tahun. Siswa Kelas 4 nya pindahan dari sekolah lain. Anak saya sekolah di situ. Baru kelas 1. Nama sekolahnya MIT Darul Arqam English School. Waeheru Ambon.

    BalasHapus
  12. Uang pendaftaran, uang seragam dan buku gak sampai 1 juta. Uang infaq bulanan 150rb rupiah.

    BalasHapus